BAB 3
Pendahuluan
Dalam kehidupan, manusia seringkali berinteraksi baik dengan sesamanya (keluarga dan masyarakat). Namun, terkadang manusia hidup sendiri (individu). Oleh karenanya, manusia perlu menjalin hubungan erat dengan diri sendiri maupun orang-orang di sekitarnya. Dalam bab ini, kita akan mempelajari tentang cara manusia berinteraksi.
Pertumbuhan Individu
Manusia disebut makhluk individu karena tingkah lakunya bersifat spesifik dan tidak meniru orang lain. Dengan demikian, individu merupakan seorang manusia yang tidak hanya memiliki berbagai peranan yang khas dalam lingkungan sosialnya, namun juga memiliki kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
Setiap individu pasti mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Hal ini butuh prose yang sangat panjang dan banyak faktor yang mempengaruhinya, terutama keluarga karena keluarga merupakan kerabat terdekat dan kita lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Setiap keluarga pasti memiliki peraturan atau norma yang berpengaruh terhadap pertumbuhan individu. Begitu pula dengan masyarakat yang memiliki norma-norma yang harus dipatuhi, sehingga berdampak pada pertumbuhan individu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu:
1.) Faktor Biologis
Setiap manusia normal dan sehat memiliki anggota tubuh yang utuh, menjelaskan beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, ada sebagian individu yang memiliki karakter fisik berbeda.
2.) Faktor Geografis
Setiap lingkungan yang baik akan membawa kebaikan bagi penghuninya.
3.) Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebudayaan berpengaruh terhadap kepribadian anggotanya. Namun tidak berarti semua individu dalam masyarakat berkebudayaan yang sama juga memiliki perilaku yang sama pula.
Dari semua faktor di atas dan pengaruh lingkungan sekitar (keluarga dan masyarakat) memberikan pertumbuhan bagi suatu individu. Seiring dengan berjalannya waktu, terbentuklah individu yang sesuai dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
Pengertian Individu
Individu berasal dari kata latin "individuum" yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tertentu. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
Individu menurut konsep biologis berarti manusia yang hidup sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
1.) Raga
Raga adalah bentuk jasad manusia yang khas dan dapat membedakan antara individu yang satu dengan lainnya, sekalipun hakikatnya sama.
2.) Rasa
Rasa adalah perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari berbagai benda di alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan.
3.) Rasio (akal pikiran)
Rasio adalah kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri dan untuk mengatasi setiap permasalahan yang ada serta merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4.) Rukun (pergaulan hidup)
Rukun adalah bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan dengan yang lain secara harmonis, damai, dan saling melengkapi. Selain itu, dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok sosial yang disebut masyarakat.
Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga" . Kata kula berarti "ras" dan warga berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang memiliki hubungan darah berkumpul. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab antara individu tersebut.
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Tipe Keluarga
Ada beberapa tipe keluarga, yaitu:
*) Keluarga Inti
Keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak.
*) Keluarga Konjugal
Keluarga yang terdiri dari pasangan ayah, ibu, dan anak-anak mereka yang terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orangtua.
*) Keluarga Luas
Keluarga yang ditarik dari garis keturunan keluarga aslinya dan terdiri dari paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.
Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan berbagai perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi pada posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Berbagai peranan dalam keluarga, yaitu:
*) Pria sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak-anaknya berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya, dan sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
*) Wanita sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu memiliki peranan sebagai pengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik bagi anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari dari lingkungannya. Selain itu, ibu juga berperan sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarganya.
*) Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok, yaitu:
1.) Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2.) Pemeliharaan berbagai sumber daya yang ada dalam keluarga.
3.) Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
4.) Sosialisasi antar anggota keluarga.
5.) Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6.) Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7.) Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
8.) Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
Fungsi Keluarga
Bentuk keluarga
Berdasarkan Lokasi
Berdasarkan pola otoritas
SUMBER: http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Pengertian
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.
Dalam ilmu sosiologi kita mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu:
*) Masyarakat Paguyuban
Masyarakat yang berhubungan pribadi antara anggota-anggota yang memiliki ikatan batin antara mereka.
*) Masyarakat Petambayan
Masyarakat yang berhubungan pamrih antara anggota-anggotanya.
Unsur-unsur Masyarakat
a.) Harus ada perkumpulan manusia yang berjumlah banyak.
b.) Telah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.
c.) Ada aturan/undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Masyarakat berdasarkan cara terbentuknya
1.) Masyarakat paksaan, misalnya: negara, masyarakat tawanan.
2.) Masyarakat merdeka
a.) Masyarakat natur, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya. Contoh: gerombolan (harde), suku (stam), bertalian karena hubungan darah atau keturunan.
b.) Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan.
Masyarakat berdasarkan antropologi terbagi dua,
yaitu:
a.) Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan teknologinya sederhana.
b.) Masyarakat yang sudah kompleks, yang sudah menjalankan spesialisasi dalam segala bidang karena pengetahuan modern sudah maju, teknologi pun sudah berkembang dan telah mengenal tulisan.
Kita telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
(a) Kelompok primer
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.
Contoh : Semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang memiliki anggota kelompok tidak resmi.
Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
- Hubungan individu dengan dirinya sendiri
- Hubungan individu dengan keluarga
- Hubungan individu dengan lembaga
- Hubungan individu dengan komunitas
- Hubungan individu dengan masyarakat
- Hubungan individu dengan nasion atau jiwanya
Urbanisasi
- Kehidupan kota yang lebih modern
- Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
- Banyak lapangan pekerjaan di kota
- Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
- Lahan pertanian semakin sempit
- Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
- Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
- Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
- Diusir dari desa asal
- Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
- Memoderenisasikan warga desa
- Menambah pengetahuan warga desa
- Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
- Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
Mengutip dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi
0 komentar:
Posting Komentar